Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Headline » Apakah Suhu yang Lebih Dingin dari Biasanya di Toraja Berkaitan dengan Fenomena Aphelion?

Apakah Suhu yang Lebih Dingin dari Biasanya di Toraja Berkaitan dengan Fenomena Aphelion?

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 23 Jul 2021

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Selama bulan Juli 2021 masyarakat Toraja merasakan suhu yang lebih dingin pada malam hingga dinihari. Kondisi ini tidak seperti bulan-bulan sebelumnya. Bulan ini, suhu terasa lebih dingin dan banyak masyarakat yang menanyakan apakah suhu dingin di Toraja sebagai dampak dari Aphelion (jarak terjauh bumi dengan matahari) yang beberapa hari ini menjadi perbincangan di dunia maya?

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Pongtiku Tana Toraja, Burhanuddin, dalam penjelasannya ke redaksi kareba-toraja.com, menyatakan bahwa suhu yang terasa lebih dingin dari biasanya di Toraja tidak ada hubungannya dengan fenomena Aphelion.

Dalam uraiannya bersama forecaster Saefuddin Cipto Adi Raharjo, Burhanuddin menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi suhu dingin.

Pertama, suhu dingin dapat dipengaruhi oleh ketinggian suatu tempat. “Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut maka suhu akan semakin turun,” jelas Burhanuddin.

Lalu, mengapa suhu udara menurun terhadap ketinggian? Laju penurunan suhu udara terhadap ketinggian mengikuti dua konsep, yaitu secara adiabatis kering dan adiabatis basah.

  • Pada konsep adiabatis kering, udara dianggap kering tanpa uap air di mana Setiap kenaikan ketinggian 100 m maka suhu udara akan turun 1 °C.
  • Nilai laju adiabatik basah adalah 0.5 – 0.6 °C setiap perubahan ketinggian 100 m. Artinya setiap kenaikan ketinggian 100 m maka suhu udara akan turun 0.5 – 0.6 °C. Toraja dengan topografi pegunungan dan dataran tinggi tentu suhu akan berbeda dengan daerah di dataran rendah.

“Toraja dengan topografi pegunungan dan dataran tinggi tentu suhu akan berbeda dengan daerah di dataran rendah,” urai Burhanuddin.

Ilustrasi laju perubahan suhu udara berdasarkan ketinggian

Burhanuddin menjelaskan, menurut data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja tahun 2015, ketinggian wilayah Kabupaten Tana Toraja adalah yang terendah 736 meter di Makale Selatan dan tertinggi 1425 meter di Kecamatan Bittuang.

“Mari kita hitung perbedaan suhu di Kota makasar yang berada di 0 (nol) Mdpl (Meter Diatas Permukaan Laut) dengan suhu di Makale Selatan dengan ketinggian 736 Mdpl dengan ilustrasi laju perubahan suhu berdasarkan ketinggian. Jika suhu di kota makasar pada jam 05.00 WITA adalah 24,0oC maka penurunan suhu di Makale Selatan pada jam yang sama 05.00 WITA adalah 4,2oC sehingga suhu di Makale Selatan adalah 24oC – 4,2 oC = 19.8oC,” terangnya.

Dari data grafik pengukuran suhu minimum Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja Tahun 2015 (Garis warna biru) suhu minimum terendah 13.6oC, Tahun 2016 (Garis warna hijau) suhu minimum terendah 15.0oC, Tahun 2017 (Garis warna ungu) suhu minimum terendah 16.0oC, Tahun 2018 (Garis warna orange) suhu minimum terendah 17.2oC, Tahun 2019 (Garis warna merah) suhu minimum terendah 13.6oC, Tahun 2020 (Garis warna kuning) suhu minimum terendah 16.2oC dan Tahun 2021 (Garis warna hitam) suhu minimum 17.4oC (update data sampai dengan tanggal 22 Juli 2021). Suhu minimum pada bulan juli 2021 yaitu 17.4oC yang terjadi pada tanggal 06 Juli dan bertepatan dengan Aphelion merupakan hal yang normal terjadi karena pada rentang tahun 2015 hingga tahun 2020 suhu minimum di Toraja pada bulan Juli menurut data di atas masih lebih dingin dari yang terjadi pada tahun ini.

Kedua, selain ketinggian, suhu dingin dapat dipengaruhi oleh pola angin. Pada bulan Juli posisi matahari berada di utara equator sehingga suhu di utara equator tinggi dan tekanan rendah sebaliknya di wilayah selatan equator akan mengalami suhu dingin dan tekanan tinggi, pola angin akan bertiup dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari benua Australia ke benua Asia. Ketika pola angin dingin dan kering dari daratan Australia yang melewati wilayah Indonesia akan berpengaruh terhadap suhu di wilayah Indonesia. Pola angin ini juga bisa disebut dengan monsun Australia yang berpengaruh terhadap pola musim di Indonesia yaitu musim kemarau.

Apakah Aphelion berpengaru terhadap suhu dingin di Toraja?

Orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips. Sehingga setiap tahunnya bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari 147.5 juta km yang disebut perihelion yang terjadi setiap Januari, dan berada pada jarak terjauh dari Matahari 156.2 juta km yang disebut sebagai aphelion yang terjadi setiap Juli. Dan kejadian ini akan selalu berulang setiap tahunnya.

“Dari data pengukuran suhu yang ditampilkan di atas dapat kita simpulkan bahwa Aphelion tidak berpengaruh terhadap suhu dingin di Toraja. Suhu dingin yang terjadi merupakan fenomena yang normal terjadi di Toraja karena topografi Toraja yang berada di dataran tinggi, selain itu pada bulan Juli Toraja masuk pada fase musim kemarau,” pungkas Burhanuddin. (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Siap Sambut Ganjar dan Gibran, Ketua BPS GT: Tongkonan Sangulele Adalah Rumah Bersama

    Siap Sambut Ganjar dan Gibran, Ketua BPS GT: Tongkonan Sangulele Adalah Rumah Bersama

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt Alfred Anggui menyatakan siap menyambut kedatangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka di Tongkonan Sangulele, Kantor Pusat BPS Gereja Toraja. “BPS Gereja Toraja menyambut sukacita rencana kedatangan Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Gibran Rakabuming Raka. Mereka berdua adalah putra-putra […]

  • Pandemi Covid-19 Picu Peningkatan Angka Kasus Bunuh Diri

    Pandemi Covid-19 Picu Peningkatan Angka Kasus Bunuh Diri

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung kurang lebih satu tahun menjadi salah satu pemicu meningkatkan kasus bunuh diri, bukan saja di Toraja, juga di seluruh Indonesia dan dunia. Hal ini diungkapkan psikiater RSUD Lakipadada Tana Toraja, dr Kristanty Randa Arung, M.Kes, Sp.KJ, dalam diskusi jurnalis menyikapi fenomena sosial terkini di Toraja, yang digelar […]

  • Polres Tana Toraja Turunkan 121 Personil Amankan Salat Tarawih Selama Ramadan 1446 H/2025

    Polres Tana Toraja Turunkan 121 Personil Amankan Salat Tarawih Selama Ramadan 1446 H/2025

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Personil Polres Tana Toraja diturunkan jaga keamanan dan kelancaran ibadah Shalat Tarwih selama Bulan Suci Ramadhan 1446H/2025. (foto: dok. istimewa). KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Pastikan keamanan dan kelancaran ibadah Shalat Tarawih selama Bulan Suci Ramadhan 1446 H/ 2025 di Kabupaten Tana Toraja, jajaran Polres Tana Toraja, Polda Sulsel menurunkan personilnya untuk melaksanakan pengamanan. Dalam pelaksanaannya, Polres […]

  • Kebakaran Hanguskan Satu Rumah dan Uang Rp 200 Juta di Tondon

    Kebakaran Hanguskan Satu Rumah dan Uang Rp 200 Juta di Tondon

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, TONDON — Musibah kebakaran terjadi di Lembang Tondon Induk, Kecamatan Tondon, Toraja Utara, Rabu, 3 Februari 2021. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 08.15 Wita itu menghanguskan satu unit rumah dan uang tunai sebesar Rp 200 juta. Data yang diperoleh dari Mapolsek Tondon Nanggala, menyebutkan selain rumah panggung dan uang tunai, ikut pula terbakar satu […]

  • Lelaki Asal Rano, Tana Toraja Ini Parangi Temannya Hingga Terluka Parah dan Tak Sadarkan Diri

    Lelaki Asal Rano, Tana Toraja Ini Parangi Temannya Hingga Terluka Parah dan Tak Sadarkan Diri

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANO — Dua warga Dusun Bangunan, Lembang Rano, Kecamatan Rano, Kabupaten Tana Toraja terlibat perkelahian di sebuah pondok kebun, Selasa, 4 Oktober 2022. Akibat perkelahian tersebut, MM (50 tahun) mengalami luka parah di bagian kepala akibat sabetan parang. Hingga saat ini, MM belum sadarkan diri dan masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan pelaku, yang […]

  • 5.000 Pedagang di Toraja Utara Dapat BLT Minyak Goreng, Penyalurannya Dimulai Hari Ini

    5.000 Pedagang di Toraja Utara Dapat BLT Minyak Goreng, Penyalurannya Dimulai Hari Ini

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sebanyak 5.000 orang pedagang kecil di Toraja Utara mendapat bantuan langsung tunai (BLT)-Minyak Goreng dari pemerintah pusat. Penyaluran BLT minyak goreng untuk para pedagang kecil ini mulai dilakukan oleh Kodim 1414 Tana Toraja, Rabu, 18 Mei 2022 di Aula Pongtiku Makodim 1414 Tana Toraja. “Hari ini kita lakukan penyaluran tahap pertama untuk […]

expand_less