KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Di tahun pertama memerintah, Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung dan Zadrak Tombeg mesti memikul 6.541 harapan atau usulan dari masyarakat.
Itu tergambar dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat Kabupaten Tana Toraja tahun 2021 yang digelar di Gedung Tammuan Mali’ Makale, Kamis, 25 Maret 2021.
Dalam Musrembang tingkat kabupaten tersebut, sebanyak 6.541 usulan program yang masuk di 19 Kecamatan akan dibahas dalam acara tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tana Toraja, Yunus Sirante dalam laporannya mengatakan Musrembang ini akan menjadi ruang dialog dalam rangka menyamakan Visi dan membangun komitmen menuju Tana Toraja Bangkit, Produktif, dan Tangguh menyongsong Tatanan Hidup Baru.
“Musrembang akan menjadi ruang untuk saling berkoordinasi dan mensinkronkan dan mensinergikan program yang ada dengan melibatkan semua stakeholder yang ada,” terang Yunus Sirante.
Dikatakan, semua usulan masyarakat dari berbagai sektor kebutuhan dasar di 19 Kecamatan akan dijelaskan dan diainkronkan agar dapat disinergikan dengan seluruh penanggungjawab atau OPD serta disesuaikan dengan 20 program prioritas unggulan.
Yunus Sirante mengatakan 6.541 usulan ini terbagi kedalam 7 misi dengan usulan favorit adalah sektor Infrastruktur, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
Yunus mengurai, 6.541 program ini direalisasikan dengan anggaran 100 juta per program maka diperkirakan membutuhkan Rp 650 miliar anggaran.
Sementara itu, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung dalam sambutannya sekaligus membuka Musrembang tingkat kabupaten Tana Toraja mengatakan Musrembang ini adalah forum strategis untuk mempertemukan kebutuhan dan harapan masyarakat untuk didiskusikan, dielaborasi dan dirumuskan menjadi program kerja Pemerintah Daerah untuk tahun 2022 mendatang.
Theofilus menegaskan dalam menghitung anggaran tidak bisa disamaratakan bahwa anggaran tiap usulan itu nilanya Rp 100 juta, karena bisa saja ada 10 usulan sudah menghabiskan anggaran Rp 600 juta.
Untuk itu, Theofilus meminta Bappeda agar didalam mengekspose angka harus senantiasa berhati-hati karena bisa membuat kita pesimis.
“Kita harus berusaha dalam sebuah perencanaan itu adalah rencana yang optimistik, rencana yang membutuhkan pandangan, inovasi, dan kreativitas,” tegas Theofilus. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar