Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Refleksi Natal: Merayakan Kemanusiaan dalam Totalitas dan Kerendahan Hati

Refleksi Natal: Merayakan Kemanusiaan dalam Totalitas dan Kerendahan Hati

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Kam, 21 Des 2023

LANGKAH perlahan namun pasti mengiringi tapak-tapak kaki orang yang berbondong-bondong kembali ke negeri asalnya masing-masing. Kabut tipis yang dingin, gelap malam yang pekat dan kerikil-kerikil tajam tidak menjadi panghalang deru-derap kaki mereka. Hati yang disinari cahaya harapan untuk bersua dengan sanak-saudara sekaligus memenuhi amanat penguasa waktu itu menjadi seberkas harapan yang menerangi perjalanan itu. Mereka “mudik” untuk memenuhi titah sang raja, Kaisar Agustus di Roma, supaya setiap orang kembali ke tanah asalnya mendaftarkan diri untuk pencacahan jiwa. Yusuf dan Maria pun ada di antara para “pemudik” untuk pulang ke kampung asalnya di Betlehem. Betleham adalah kota raja Daud di mana telah dinubuatkan oleh para nabi bahwa dari sanalah serta dari keturunan Daud-lah akan lahir sang Mesias sejati (lih. Luk. 2:1-7; bdk. 2 Sam 2:25-29).

Yusuf dan Maria sampai di kota Betlehem dan di sanalah Maria melahirkan bayinya, yaitu Yesus. Dia lahir di sebuah kandang yang sangat sederhana dibaringkan dalam palungan dan dibungkus dengan kain lampin. Makna kelahiran Yesus kita lihat dalam dua sisi, yaitu sisi kemanusiaan dan sisi ke-ilahi-an. Di sisi kemanusiaan, kita menjumpai Dia lahir dalam kesederhanaan dan kebersahajaan. Bahkan bisa dikatakan Dia lahir dalam keheningan dan kesunyian manusiawi yang terpinggirkan dan termarjinalkan. Dia datang menjumpai umat manusia dalam kepolosan, kesederhanaan dan kemanusiaan yang utuh. Kelahirannya dengan sangat kuat menggemakan sisi kemanusiaan yang rentan, miskin dan terpinggirkan. Namun di sisi lain, kita melihat di atas surga yang mulia sejumlah besar bala tentara surgawi melantunkan kidung suka cita yang megah dengan berkumandang, “Gloria in altissimis Deo et in terra pax hominibus bonae voluntatis” (Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Maha Tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya) (Luk. 2:13). Di sini kita melihat sebuah ironi kenyataan hidup manusiawi. Dia lahir dalam kesederhanaan menyatakan solidaritas akan kemanusiaan yang utuh, sementara di tempat yang tinggi di surga yang mulia berkumandang sorak-sorai kemuliaan yang Ilahi bahwa Sang Juruselamat telah lahir di dunia. Ini sebuah ironi kehidupan yang mengundang kita untuk merefleksikan makna hidup ini bahwa kemanusiaan adalah tempat yang Ilahi hadir menyatakan kemuliaan keagungan-Nya. Maka kita pun dipanggil mencintai kemanusiaan ini dan mensyukuri serta menyayanginya dengan sepenuh hati. Dia yang Ilahi sudi hadir dalam kemanusiaan yang utuh.

Perayaan Natal kelahiaran Yesus Kristus kita rayakan setiap tanggal 25 Desember setiap tahun. Ada dua makna yang kita rayakan dalam perayaan Natal itu. Pertama, kita merayakan dan mensyukuri kelahiran Yesus lebih dari dua ribu tahun yang lampau. Kita mensyukuri misteri inkarnasi sabda (logos) menjadi daging (sarx). Sebuah peristiwa agung akan karya penyelamatan Allah kepada manusia melalui misteri mulia inkarnasi, Sang Sabda menjadi Manusia (Yesus Kristus). Kedua, kita merayakan dan menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya (parousia). Pada akhir zaman, Yesus yang sama yang lahir di Betlehem akan datang dalam kemuliaan untuk menjadi hakim yang agung dan mengadili setiap insan di dunia. Dengan demikian, perayaan Natal yang mulia menghadirkan dua makna sekaligus: merayakan kelahiran Putra Tunggal Allah sekaligus menantikan kedatangan-Nya sebagai Hakim yang Agung. Menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kita rayakan dengan penuh suka cita pada hari Raya Natal, dalam tradisi Gereja, ditandai dengan masa persiapan yaitu masa Adven selama empat Minggu penuh. Figur utama yang menjadi patron-teladan menantikan kedatangan Mesias kita temukan dalam sosok tokoh kharismatis, yaitu Yohanes Pembaptis. Ada dua keutamaan yang patut kita teladani dari tokoh Yohanes Pembaptis dalam menantikan Mesias. Yang pertama, dia mempersiapkan datangnya Sang Juruselamat dengan sepenuh hati. Hal ini terungkap jelas dari kata-katanya, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: ‘Luruskanlah jalan Tuhan!” Ungkapan ini dengan jelas menunjukkan sikap orang beriman dalam menantikan kedatangan Sang Juruselamat yaitu menyambut-Nya dengan sepenuh hati dalam totalitas yang utuh. Kedua, menantikan kedatangan Mesias dengan kerendahan hati. Hal ini terungkap dari kata-kata ini, “Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak” (Yoh. 1:23.26-27). Pada masa itu, Yohanes (Pembaptis) sungguh menjadi tokoh kharismatis. Meskipun dia hidup sederhana dan bersahaja dengan memakai jubah bulu unta dan makanannya madu dan belalang hutan, namun semua orang datang kepadanya. Banyak orang menyangka bahwa dialah Mesias. Bisa saja dia melakukan manipulasi dan mengklaim dirinya sebagai Mesias dan pasti orang akan percaya. Namun apa yang dia lakukan? Dia tidak pernah menginginkan atau mengambil posisi yang bukan haknya. Dia dengan penuh kerendahan hati mengatakan aku hanyalah suara yang berseru-seru mempersiapkan jalan bagi Tuhan sekaligus dengan penuh kerendahan hati menyambut kedatangan-Nya dengan menyatakan “membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Figur Yohanes Pembaptis merupakan figur sejati menantikan kedatangan Sang Juruselamat dengan dua nilai keutamaan, yaitu sepenuh hati dan tulus menantikan Mesias dan dengan penuh kerendahan hati menyambut-Nya.

Saat ini, kita merayakan Natal 2023 dan menyongsong Tahun Baru 2024 di tengah persiapan pesta demokrasi Indonesia untuk memilih pemimpin yang akan memimpin bangsa Indonesia tercinta ini. Semoga kita bisa seperti keluarga Kudus Nazarat memiliki semangat nasionalisme yang teguh seraya mempunyai harapan akan masa depan yang baik. Kita pun dipanggil merayakan Natal dan Tahun Baru seraya terus berdoa bagi bangsa tercinta ini supaya bisa melaksanakan proses demokrasi dengan aman, damai, adil dan jujur. Dengan demikian, dijiwai hati yang tulus dan murni kita mampu nantinya memilih pemimpin yang penuh amanat membawa bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang adil, makmur dan sejahtera dalam semangat persaudaraan sejati sebagai satu saudara sebangsa dan setanah air Indonesia. Semoga terang kasih Kristus yang kita rayakan dalam Perayaan Natal yang kudus menjadi sumber kegembiraan dan berkat untuk menyonsong Tahun Baru 2024 dalam lindungan dan kasih Tuhan yang Mahabaik. Selamat merayakan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 1 Januari 2024! Tantissimi auguri di Buon Natale e Nuovo Anno!

Penulis: Pastor Aidan Putra Sidik — Imam diosesan Keuskupan Agung Makassar

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Antisipasi Kasus Bunuh Diri Remaja, Dinkes Tana Toraja Gelas Thalksow Kesehatan Jiwa

    Antisipasi Kasus Bunuh Diri Remaja, Dinkes Tana Toraja Gelas Thalksow Kesehatan Jiwa

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Thalksow bertajuk “Remaja Sehat Ceria” yang digagas Dinas Kesehatan Tana Toraja bersama Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, digelar di Gedung Tammuan Mali’ Makale, Kamis, 8 Juni 2023. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman serta mendorong peran serta masyarakat baik lintas program dan lintas sektor akan pentingnya kesehatan jiwa. Kegiatan dibuka langsung […]

  • Pedagang Pertokoan Lama Rantepao Diberi Waktu 3 Hari untuk Pindah, Jika Tidak, Akan Dibongkar Paksa

    Pedagang Pertokoan Lama Rantepao Diberi Waktu 3 Hari untuk Pindah, Jika Tidak, Akan Dibongkar Paksa

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara memperlihatkan keseriusan untuk ingin membongkar dan merevitalisasi kawasan pertokoan lama yang berada di pusat Kota Rantepao Toraja Utara. Keseriusan pemerintah tersebut ditandai dengan diberikannya Surat Peringatan Ketiga (SP3) oleh petugas Satpol PP, yang dilaksanakan pada Senin, 22 Februari 2021. Petugas Satpol PP mendatangi satu per satu para pedagang […]

  • Meski Turun Level, PPKM di Tana Toraja Diperpanjang Hingga 23 Agustus

    Meski Turun Level, PPKM di Tana Toraja Diperpanjang Hingga 23 Agustus

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Meski turun ke level 3 (sebelumnya level 4) namun Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Tana Toraja diperpanjang hingga tanggal 23 Agustus 2021. Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, melalui Surat Edaran Nomor 287/VIII/2021/Setda tanggal 10 Agustus 2021, mengatakan perpanjangan PPKM Level 3 ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2021 […]

  • Sepasang Muda-Mudi Ditemukan Meninggal dalam Posisi Tergantung di Jalan Serang Rantepao

    Sepasang Muda-Mudi Ditemukan Meninggal dalam Posisi Tergantung di Jalan Serang Rantepao

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sepasang muda-mudi ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi tergantung dalam sebuah kamar kost di Lorong IV, Jalan Serang, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Minggu, 31 Januari 2021. Keduanya tergantung dalam posisi berdekatan menggunakan tali dasi warna biru. Keduanya mengenakan sweeter warna merah. Kedua muda-mudi itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 20.00 […]

  • Ditimpa Pohon, Rumah Warga Mengkendek Ini Rusak Berat

    Ditimpa Pohon, Rumah Warga Mengkendek Ini Rusak Berat

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK —Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Tana Toraja sejak Jumat, 17 Desember 2021 sore  hingga malam hari menyebabkan terjadinya bencana alam. Satu rumah warga milik Felix Raba’ Patinggi alias Nenek Resty di Dusun Tinoring, Lembang Ke’pe Tinoring, Kecamatan Mengkendek, rusak berat setelah tertimpa pohon tumbang. Kejadiannya bencana alam tersebut sekitar pukul 04.20 […]

  • Pernyataan Penutup RINDU: Perjuangan Kami Adalah Demokrasi Bermartabat Tanpa Politik Uang

    Pernyataan Penutup RINDU: Perjuangan Kami Adalah Demokrasi Bermartabat Tanpa Politik Uang

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Tim Pemenangan Kabupaten pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang – Yonathan Pasodung (RINDU) memberikan pernyataan penutup berkaitan agenda politik dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, periode 2020-2024, Selasa, 8 Desember 2020. Tim Pemenangan Paslon Rinto-Pasodung, Seli Linggi menegaskan bahwa tim pemenangan pasangan RINDU hingga […]

expand_less