Mengenal Lebih Dekat Layanan Navigasi Penerbangan di Bandara Toraja
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 14 Nov 2021

Abbas, petugas Airnav sedang memberikan layanan informasi penerbangan pada tower Airnav di Bandara Toraja, Minggu, 14 November 2021. (AP/Kareba Toraja).
Laporan: Arsyad Parende — Mengkendek, Tana Toraja.
SALAH SATU fasilitas penting dalam mewujudkan keselamatan penerbangan yang ada di setiap Bandar Udara adalah layanan Navigasi Penerbangan. Tak terkecuali di Bandar Udara Toraja, Mengkendek, Tana Toraja.
Di Bandara Toraja berdiri Tower milik Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.
Minggu, 14 November 2021, pihak AirNav Indonesia mengajak sejumlah jurnalis yang bekerja di wilayah Kabupaten Tana Toraja untuk melihat lebih dekat seperti apa layanan navigasi penerbangan yang ada di Bandara Toraja.
Para jurnalis ini diajak melihat ruang kontrol pada Tower Airnav sekaligus melihat cara kerja para petugas komunikasi penerbangan yang dikenal dengan petugas Aeronautical Communication (ACO).
Di Bandara Toraja ini terdapat 5 Petugas ACO dan 2 Orang Avsec (Security Penerbangan) yang melakukan tugasnya secara bergiliran. Salah satu Petugas ACO di Bandara Toraja adalah Abbas yang sedang bertugas saat kami mengunjungi Tower Airnav di Bandara Toraja.
Di ruang berukuran kurang lebih 4 meter persegi di sisih timur Bandara Toraja ini, terdapat sejumlah peralatan Navigasi Penerbangan diantara VH F A/G Portable Funke, Komputer, Alat Perekam Suara Pilot, dan Handy Talky.
Humas Airnav Indonesia, Tesa Anindita mengatakan kehadiran Airnav Indonesia di Bandara Toraja adalah bagian dari dukungan Airnav untuk Bandara-Bandara yang baru dioperasikan di seluruh wilayah Indonesia.
Anindita mengatakan, meski alat navigasi di Bandara Toraja tak selengkap seperti pada Bandara besar seperti Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, namun kehadiran layanan navigasi di Bandara Toraja juga punya peranan yang cukup penting.
Sementara itu, ACO Airnav Bandara Toraja, Abbas mengatakan layanan navigasi di Bandara Toraja termasuk dalam kategori Aerodrome Fligth Informasi Service (AFIS) atau layanan paling standar dari 5 jenis layanan Airnav Indonesia.
“Pada kategori layanan AFIS ini, terbatas pada layanan informasi cuaca dan informasi rute penerbangan dari Bandara asal ke Bandara tujuan. Hal itu dikarenakan layanan penerbangan udara di Bandara Toraja masih kategori frekuensi paling rendah yakni hanya 1 – 3 penerbangan per hari sehingga pengaturan penerbangan masih tidak terlalu diperlukan,”urai Abbas.

Tower milik Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia di Bandara Toraja.
Abbas mengatakan, membandingkan dengan layanan seperti pada Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang melayani penerbangan dengan frekuensi yang sangat tinggi sehingga pengaturan penerbangan mulai dari pengaturan jarak antar pesawat, ketinggian, waktu landing dan takeoff sangat penting perannya.
Pada Bagian Layanan Airnav ini juga tercatat data jumlah pergerakan pesawat dari dan menuju Bandara Toraja sejak mulai beroperasi Januari 2021 lalu.
Airnav mencatat pergerakan pesawat tertinggi di Bandara Toraja tercatat terjadi pada bulan maret yakni 85 penerbangan dan terendah pada bulan September yakni hanya sebanyak 12 penerbangan karena pemberlakuan PPKM. Pada bulan Oktober 2021 ini kembali mulai naik di angka 44 pergerakan pesawat. (*)
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar