Bupati Toraja Utara Himbau Lembang dan Kelurahan Gelar Lomba 17 Agustus
- account_circle Desianti
- calendar_month 15 jam yang lalu

Tarik tambang adalah salah satu jenis lomba yang murah tetapi meriah karena melibatkan banyak orang. (Foto: dok. Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong memerintahkan semua Lembang dan Kelurahan se-Toraja Utara untuk menggelar berbagai lomba dan permainan rakyat dalam menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun 2025.
Selain lomba dan permainan rakyat, Bupati juga menginstruksikan agar warga memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di depan rumah, kantor, dan sarana umum serta sosial.
Dia juga mengingatkan agar semua Lembang dan Kelurahan melaksanaka aksi bersih-bersih lingkungan, pengecetan kantor, pagar, sekolah, puskesmas, dan fasilitas publik lainnya.
Merayakan atau memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, menurut Frederik, tidak mesti dilakukan dengan lomba-lomba saja, tetapi diwujudkan dalam karya nyata, seperti menjaga kebersihan lingkungan.
“Kegiatan menjelang atau merayakan 17 Agustus dilaksanakan di Lembang dan Kelurahan. Tidak dipusatkan di kabupaten. Ada beberapa yang di kabupaten, termasuk nanti peringatan Detik-detik Proklamasi,” ungkap Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong di hadapan peserta Rapat Koordinasi multi sektor, yang digelar di Tallunglipu, Jumat, 1 Agustus 2025.
Kegiatan kemasyarakatan seperti lomba-lomba unik dilaksanakan di tingkat Lembang/Kelurahan dan dinilai serta dilaporkan oleh masing-masing Camat. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara akan menyediakan hadiah kepada para pemenang lomba di tingkat lembang/kelurahan.
“Kegiatan lomba-lomba ini, juga aksi bersih sudah harus selesai pada tanggal 16 Agustus 2025. Nanti para camat akan lapor ke Pak Sekda hasil kegiatannya,” terang Dedy.
Lebih lanjut Dedy menyarankan agar lomba-lomba yang dilaksanakan di tingkat lembang, kelurahan, maupun sekolah, tidak perlu mahal, tetapi meriah. Juga menghindari atraksi beresiko seperti pajat pinang.
“Nanti dinilai. Yang kreatif-kreatif akan kita beri hadiah pada tanggal 17 Agustus seusai upacara,” kata Dedy.
Tidak adanya kegiatan lomba-lomba 17 Agustus di tingkat Kabupaten pada tahun ini, memang menjadi sorotan masyarakat maupun pengguna media sosial. Ada yang setuju ditiadakan, ada pula yang rindu dengan kegiatan seperti gerak jalan dan drum band/maching band.
Namun di tengah efisiensi yang tengah digaungkan oleh pemerintah, mulai dari pusat, lomba atau permainan rakyat yang murah tetapi meriah dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, merupakan pilihan yang bijak. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar