Diknas Toraja Utara Gencarkan Gerakan Kembali Bersekolah Bagi Siswa Putus Sekolah
- account_circle Desianti
- calendar_month 11 jam yang lalu

Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Martinus Manatin beserta jajarannya mengantar seorang anak putus sekolah ke SMK Kristen Harapan Rantepao untuk bersekolah kembali di sekolah tersebut. (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja menggencarkan “Gerakan Kembali Bersekolah” bagi siswa putus sekolah, mulai jenjang SD hingga SMA/SMK. Hal ini dilakukan untuk menyukseskan program wajib belajar 12 tahun.
Program Wajib Belajar 12 Tahun di Indonesia adalah kebijakan pendidikan yang mengharuskan setiap warga negara untuk menyelesaikan pendidikan formal hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka putus sekolah, serta memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi penduduk usia 16-18 tahun atau setara tingkat SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, Martinus Manatin menyatakan pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk menuntaskan program wajib belajar 12 tahun bagi seluruh anak usia sekolah (7-17 tahun) di Kabupaten Toraja Utara.
Salah satunya adalah dengan mengambalikan anak-anak yang putus sekolah ke sekolah. Seperti yang dilakukan pada Rabu, 23 Juli 2025. Seorang siswa putus sekolah dari SMK Krsiten Harapan Rantepao diantar kembali ke sekolah oleh Kepala Dinas beserta jajarannya. Anak yang putus sekolah pada kelas X itu diterima kembali di SMK Kristen Harapan.
“Ini merupakan salah satu upaya kita untuk mengembalikan anak-anak yang putus sekolah ke sekolah asalnya. Bagi yang masih mau sekolah di sekolah formal, kita antar. Tapi yang tidak mau, kita tawarkan Pendidikan non formal seperti Paket A, B, dan Paket C,” jelas Martinus Manatin.
Sementara itu, Kepala SMK Kristen Harapan, Agustinus Palimbong, S.Pd, M.Pd, menyatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan siswa karena alasan ekonomi (uang sekolah). Dia menduga, siswanya itu putus sekolah karena alasan lain. Meski begitu, dia menyebut akan menerima kembali siswa itu dan akan diberi pembinaan khusus.
“Kami tidak pernah mengeluarkan siswa karena alasan uang sekolah. Pasti ada solusinya kalau masalahnya itu. Tetapi intinya kami menerima kembali siswa ini dan akan diberi perhatian khusus,” ucap Agustinus.
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar