Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Sekolah Feminis; Sebuah Upaya Edukasi untuk Merekonstruksi Struktur Sosial Patriarkal

Sekolah Feminis; Sebuah Upaya Edukasi untuk Merekonstruksi Struktur Sosial Patriarkal

  • account_circle Desianti
  • calendar_month Rab, 2 Apr 2025

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sekolah Feminis adalah sebuah upaya edukasi untuk merekonstruksi struktur sosial yang patriarkal. Sistem Patriarkal cenderung menghasilkan relasi kuasa atau budaya menindas yang membuat kelompok tertentu mengalami peminggiran atau ketertindasan.

Sekolah Feminis ini merupakan salah satu program dari Badan Pengurus Nasional (BPN) Perkumpulan Perempuan Alumni Pendidikan Teologi di Indonesia (PERUATI).

Untuk melaksanakan program ini, Badan Pengurus Daerah (BPD) PERUATI Toraja berinisiatif untuk menyelenggarakan di Toraja, tepatnya di Jemaat Buntu Pasele, Rantepao, Toraja Utara, dari tanggal 2-5 April 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam Kerjasama PERUATI dengan Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT), dan Yayasan Yesma, dan Gabungan Organisasi Wanita Toraja Utara (GOW).

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 56, dari target 50 peserta, yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

Ketua PERUATI BPD Toraja, Pdt. DR. Johana R. Tangirerung, M.Th, menjelaskan bahwa tujuan dari Sekolah Feminis ini adalah terciptanya keadilan dan pembebasan di tengah-tengah masyarakat yang berangkat dari pengalaman perempuan.

Sekolah Feminis adalah sebuah upaya edukasi untuk merekonstruksi struktur sosial yang patriarkal. Sistem Patriarkal cenderung menghasilkan relasi kuasa atau budaya menindas yang membuat kelompok tertentu mengalami peminggiran atau ketertindasan.

“Perjuangan Feminis adalah perjuangan keadilan dan pembebasan dari ketertindasan dan peminggiran karena sistem patriarkal,” kata Pdt. Johana.

Menurut dia, masyarakat dan Gereja pun tentu mendapat pengaruh sistem patriarkal ini, sehingga perlu dilihat lebih jauh bagaimana masyarakat dan gereja menjadi agen-agen pembebasan dan keadilan, tetapi juga tetap dikririsi, Jangan-jangan gereja dan masyarakat juga yang menjadi sumber ketidakadilan dan penindasan.

“Sekolah Feminis merupakan upaya penyadaran akan situasi dan kondisi ini, agar peserta menjadi agen-agen pembebasan dari ketertindasan dan peminggiran. Kelompok-kelompok yang mengalami kekerasan dan pembelengguan baiasanya adalah kelompok rentan dan lemah misalnya: diffable, LGBT, perempuan, masyarakat adat,  dan kelompok-kelompok minoritas lainnya,” urainya.

Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt. Alfred Anggui, hadir dan memberi sambutan pada kegiatan ini. Dia berharap, kegiatan ini bisa memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, sehingga tidak ada dikotomi perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sosial.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber, diantaranya Pdt. Ira Imelda (Ketua BPN PERUATI); Pdt. Ruth Kezia Wangkai (Penasihat PERUATI); dan Pdt. Stepanus A Bungaran (Pemimpin Ibadah Pembukaan).

Seluruh kegiatan ini dikemas dalam empat hari. Setelah kegiatan ini akan ada sejumlah Rencana Tindak Lanjut (RTL), baik secara personal maupun kelompok. (*)

  • Penulis: Desianti
  • Editor: Arthur

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cabuli Anak Usia 5 dan 8 Tahun, Pria Paruh Baya dari Rantetayo Ini Ditangkap Polisi

    Cabuli Anak Usia 5 dan 8 Tahun, Pria Paruh Baya dari Rantetayo Ini Ditangkap Polisi

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTETAYO — Seorang pria paruh baya berinisal YS (56) ditangkap Satuan Resmob Polres Tana Toraja, Minggu, 18 Agustus 2024. YS yang merupakan warga Kelurahan Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja ini ditangkap atas dugaan tindak pidana percabulan terhadap dua anak perempuan yang masih berusia 5 tahun dan 8 tahun. Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo […]

  • Aniaya Nenek Sendiri, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

    Aniaya Nenek Sendiri, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, TALLUNGLIPU — NLR (25 tahun), pemuda yang tinggal di Jalan Darra’, Kelurahan Tagari Tallunglipu, Toraja Utara ini ditangkap polisi, Senin, 16 Januari 2023. NLR ditangkap polisi karena dilaporkan tega menganiaya neneknya sendiri, YPB (45 tahun) sehari sebelumnya. Kapolres Toraja Utara, AKBP Eko Suroso, melalui Kasat Reskrim, AKP Eli Kendek, menjelaskan kasus penganiayaan yang diduga […]

  • Anak 12 Tahun Tenggelam di Kolam Galian SPPBE Mengkendek

    Anak 12 Tahun Tenggelam di Kolam Galian SPPBE Mengkendek

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK —Kolam galian di lokasi SPPBE Mengkendek telan korban jiwa. Seorang anak bernama Adriannu Ranni (12 tahun), pelajar kelas 6 SDN Inpres 331 Minanga, asal Pangra’ta’ Lembang Ke’pe’ Tinoring Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja ditemukan meninggal dunia di kolam galian tangki proyek Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Minanga Lembang Buntu Tangti […]

  • Tiang Listrik di Tengah Jalan yang Viral Itu Dipindahkan Hari Ini

    Tiang Listrik di Tengah Jalan yang Viral Itu Dipindahkan Hari Ini

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, REMBON — Satu batang tiang listrik milik PLN berdiri tepat di tengah jalan raya beraspal di Dusun Karotin, Lembang (Desa) Sarapeang, Kecamatan Rembon, Tana Toraja, yang sempat viral di media sosial, kini dipindahkan. Proses evakuasi tiang listrik yang terletak di tengah badan jalan dan pemindahan jaringan kabel dilakukan pihak PLN Makale, Jumat, 11 Maret […]

  • Satu Rumah Ludes Terbakar di Lembang Balepe’ Kecamatan Malimbong Balepe’

    Satu Rumah Ludes Terbakar di Lembang Balepe’ Kecamatan Malimbong Balepe’

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MALIMBONG — Satu unit rumah milik Mama Lika yang terletak di Kampung Battayan Lembang Balepe’ Kecamatan Malimbong Balepe’ ludes terbakar, Sabtu Siang 11 Desember 2021. Api yang begitu cepat membesar mengakibatkan rumah dengan cepat terbakar dan rata dengan tanah. Satu rumah yang ada disampingnya pun nyaris ikut terbakar beruntung warga dengan sigap bergotong royong […]

  • JRM Bantu Pembangunan Rumah Pengering Kopi di Gandangbatu

    JRM Bantu Pembangunan Rumah Pengering Kopi di Gandangbatu

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, GANDASIL — Kondisi iklim Tana Toraja yang relatif berawan dan lembab dianggap berpengaruh terhadap mutu produk kopi Toraja yang dihasilkan oleh Koperasi Petani Kopi Toraja (KOPINTA) yang beralamat di Pedallean Lembang Gandangbatu Kecamatan Gandangbatu Sillanan Tana Toraja. Demi menjaga mutu produksi Kopi di Koperasi KOPINTA, pengelola akan membangun satu unit rumah pengering kopi dengan […]

expand_less