Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Sekolah Adat Sipanundu Madandan Laksanakan Workshop Pemberdayaan KMA

Sekolah Adat Sipanundu Madandan Laksanakan Workshop Pemberdayaan KMA

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 3 Agu 2024

KAREBA-TORAJA.COM, RANTETAYO — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Direktoral Jendral Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat gelar workshop Pemberdayaan Kapasitas Masyarakat Adat (KMA) di sekolah Adat Sipanundu Madandan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Jumat, 2 Agustus 2024.

Kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan fasilitator Sekolah Adat Sipanundu Madandan.

Kegiatan dihadiri Pamong Budaya Ahli Madya sekaligus perwakilan Kemendikbudristek RI, Sumari,S.Sn.,MM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tana Toraja, Andarias Lebang, pemerintah setempat, tokoh adat, tokoh masyarakat, masyarakat adat, serta siswa sekolah adat setempat.

Dalam sambutannya, Sumari mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk apareaiasi dan dukungan pemerintah tehadap masyarakat adat. Menurutnya dunia saat ini mengalami tiga tantangan, salah satunya transpormasi sosial.

“Tranformasi sosial dan perubahan teknologi digital ini sangat cepat, coba lihat anak-anak kita lebih mengenal tiktok, facebook, IG daripada adat dan budayanya. Jadi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi ternyata tidak menjawab tantangan perubahan zaman ini,” ujar Sumari.

Sumari berharap dengan adanya sekolah adat ini, bisa mengajarkan transisi adat istiadat kepada generasi muda serta terus berlanjut secara turun temurun.

Sementara itu, Romba Marannu Sombolinggi dalam sambutannya mengatakan sekolah adat ini didirikan atas keprihatinan Masyarakat Adat Toraya karena adanya pergeseran nilai budaya.

Menurut Romba Marannu anak muda saat ini hanya memahami secara fisik adat budaya Toraya tetapi tidak memahami makna yang terkandung didalamnya.

 

“Intinya disitu, kita mendirikan sekolah adat karena ada pergeseran nilai-nilai budaya yang terjadi,” terang Romba Marannu.

Selain itu, pemateri pada kegiatan ini, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Toraya, Romba Marannu Sombolinggi dengan materi “Pentingnya Pendidikan Adat di Tana Toraja”.

Kemudian, Fasilitator Pendidikan Sekolah Adat Sulawesi Selatan, Muhlis Paraja dengan materi “Penguatan Kapasitas Pengurus dan Fasilitor Sekolah Adat”.

Tokoh Pendidikan, Agustinus Mulu’ dengan materi “Administrasi Kelembagaan Sekolah Adat dan Teknik Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Adat”.

Romba mengungkap, Wilayah Adat Toraja yang terbagi dalam dua Kabupaten, yakni Tana Toraja dan Toraja Utara terbagi habis dalam Wilayah Adat.

“Tidak ada sejengkal tanah pun yang bukan wilayah adat, batas-batas wilayah adat dengan wilayah adat lainya saling pengakuan sejak nenek moyang kami dan disepakati lewat perjanjian (Basse) yang dilakukan oleh pemimpin pemimpin masyarakat adat yang berdampingan, kemudian ada simbol perjanjian lewal ritual dengan penanaman tanda-tanda sesuai kearifan lokal masyarakat adat, seperti bambu aur, pohon cendana, batu dan lain-lain kemudaian disahkan melalu ritual ‘ditallu rarai’,” ucapnya.

Lebih lanjut, Romba menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pemerintah yang sudah menjadi bagian dari pertumbuhan sekolah adat.

Secara khusus, Romba menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah kabupaten Tana Toraja melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang terus memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan Adat serta Budaya Toraja.

“Mungkin ditempat lain kita tidak melihat ada dukungan-dukungan pemerintah, tetapi di Toraya itu sangat jelas bagaimana tallu batulalikan (tiga pilar) yaitu masyarakat adat, pemerintah dan lembaga keagamaan bekerjasama dengan baik,” ungkap Romba.

Romba berharap, sekolah adat madandan ini menjadi cikal bakal penerusan nilai dari orang tua kepada anak, kemudian sekolah adat harus menyiapkan anak didiknya memahami kehidupan sebagai orang Toraja.

Untuk diketahui, pada tahun 2011 telah didirikan empat Sekolah Adat dibawah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Toraya, yakni Sekolah Adat Sipanundu Madandan, Sekolah Adat Panta’nakan Lolo di Kesu’ serta Sekolah adat yang ada di Sangallla’ dan Mengkendek. (*)

Penulis: Indra
Editor: Arthur

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tim PKM UKI Toraja Sosialisasikan Pembuatan Media Papan Ultrasi di Malimbong Balepe’

    Tim PKM UKI Toraja Sosialisasikan Pembuatan Media Papan Ultrasi di Malimbong Balepe’

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MALIMBONG BALEPE’ — Tim dari Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) yang beranggotakan 6 orang menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan media papan “Ultrasi” (ular tangga numerasi) di UPT SDN 4 Malimbong Balepe’, Kabupaten Tana Toraja. Sosialisasi dan pelatihan “Ultrasi” itu merupakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari FKIP UKI Toraja. Pelatihan dan sosialisasi tersebut dilaksanakan […]

  • Pendamping Desa Diminta Ingatkan Kepala Lembang Soal Transparansi Anggaran

    Pendamping Desa Diminta Ingatkan Kepala Lembang Soal Transparansi Anggaran

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang mengharapkan para pendamping desa bisa mengingatkan Kepala Lembang soal transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan salah satu unsur Anggaran Pendapatan dan Belanja Lembang (APBL). Transparasi menjadi hal yang mutlak agar masyarakat bisa mengetahui program-program pembangunan lembang serta alokasi anggarannya. “Saya berharap pula para pendamping desa […]

  • Polemik 13 Sekolah Penggerak di Toraja Utara, Bupati: Itu Bukan Sanksi, Tapi Penundaan Saja

    Polemik 13 Sekolah Penggerak di Toraja Utara, Bupati: Itu Bukan Sanksi, Tapi Penundaan Saja

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pada poin pertama Surat Keputusan Dirjen Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Nomor 1464/C/HK.02.06/2022 yang ditandatangani oleh Sekjen, Dr. Sutanto, SH, MH, disebutkan secara jelas: Membatalkan satuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan […]

  • Cerita Warga Tana Toraja, Nurhidayah, Soal Beragam Fitur Aplikasi Mobile JKN

    Cerita Warga Tana Toraja, Nurhidayah, Soal Beragam Fitur Aplikasi Mobile JKN

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Inovasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan telah banyak mempermudah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mendapatkan akses layanan kesehatan. Salah satunya dengan Aplikasi Mobile JKN yang telah menawarkan berbagai manfaat bagi penggunanya. Aplikasi Mobile JKN menawarkan berbagai fitur diantaranya adalah menu perubahan data peserta yang dapat digunakan untuk mengubah fasilitas kesehatan tingkat […]

  • ASN di Tana Toraja Berikrar Jaga Netralitas pada Pilkada 2024

    ASN di Tana Toraja Berikrar Jaga Netralitas pada Pilkada 2024

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Sosialisasi Netralitas ASN,TNI/Polri pada Pemilihan Serentak 2024 yang digelar di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tana Toraja, Makale Senin 30 September 2024. (foto. Mon/kareba-toraja). KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tana Toraja menggelar sosialisasi Netralitas ASN,TNI/Polri pada Pemilihan Serentak 2024 yang digelar di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tana Toraja, […]

  • Kakek Daud Dapat Bantuan Bedah Rumah dari BPS Gereja Toraja

    Kakek Daud Dapat Bantuan Bedah Rumah dari BPS Gereja Toraja

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, TONDON — Dulunya, ini sebuah gubuk reot yang dihuni kakek Daud di Panga’, Kecamatan Tondon, Kabupaten Toraja Utara. Dirinya yang kini hanya tinggal seorang diri, tak mampu berbuat banyak untuk perbaikan rumah. Istri tercinta sudah berpulang tujuh (7) tahun lalu, ditambah lagi kondisi yang sudah menua, membuat kakek Daud hanya bisa pasrah dan ikhlas […]

expand_less
Exit mobile version