PPKM Dilonggarkan, Pemkab Toraja Utara Percepat Vaksinasi kepada Warga

“Faktanya, dari 99 orang yang meninggal dunia karena Covid-19 (data per 11 Agustus 2021), hanya dua orang yang sudah divaksin. Itu pun baru dosis pertama. Itu sebabnya, fokus utama kita saat ini adalah vaksinasi, karena kita yang terendah di Sulsel.”

— Frederik Victor Palimbong, Wakil Bupati Toraja Utara —

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Toraja Utara mengeluarkan kebijakan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai tanggal 16 – 23 Agustus 2021.

Kecuali objek wisata, semua kegiatan sosial masyarakat maupun aktivitas ekonomi sudah bisa diizinkan, meski dengan syarat protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah pengunjung atau warga yang boleh hadir.

Baca Juga  Jumlah Korban Tewas di Longsor Bastem Bertambah, Basarnas Kerahkan Anjing Pelacak dalam Pencarian

Pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Toraja Utara Nomor 1.343/VIII/2021 yang dikeluarkan tanggal 13 Agustus 2021.

Pelonggaran PPKM ini, memang menuai sorotan dari beberapa elemen masyarakat, namun pemerintah, menurut Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, akan mengimbanginya dengan percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

“Setelah tiga minggu menerapkan PPKM Level 3, terjadi trend penurunan angka kasus positif. Klaster terbanyak menurut data adalah rumah tangga, maka fokus kita saat ini adalah mempercepat vaksinasi,” jelas Frederik, yang biasa disapa Dedy, dalam keterangan pers kepada kareba-toraja.com, Jumat, 13 Agustus 2021 malam.

Untuk itu, lanjut Dedy, pemerintah dan Satgas Covid-19 Kabupaten Toraja Utara akan mempercepat vaksinasi kepada masyarakat. Sebab, beberapa waktu belakangan ini, banyak warga yang mau divaksin, namun stok vaksin sangat terbatas. Tak heran kalau di setiap penyelenggaraan vaksinasi, baik oleh polisi, tentara, maupun pemerintah, selalu diserbu warga.

Baca Juga  Sempat Diwarnai Tudingan Preman, Rehabilitasi Jalan Poros Sa'dan-Bangkelekila Temui Titik Terang

“Kendalanya memang, kita kurang disuplay faksin dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi. Alasannya, data yang tidak terkoneksi,” terang Dedy.

Meski begitu, Dedy menegaskan bahwa pihaknya akan mengupayakan berbagai cara agar alokasi vaksin untuk Toraja Utara diperbesar agar tujuan utama, yakni herd immunity bisa cepat terealisasi.

“Kita akan upayakan itu (pengadaan vaksin). Semua jalur yang kita bisa akses, termasuk melalui jaringan diaspora Toraja dan rohaniawan, akan kita lakukan,” katanya.

Dedy menerangkan, hingga Kamis, 12 Agustus 2021, prosentase pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Toraja Utara masih sangat rendah. Untuk dosis 1, baru mencapai 15,7% sedangkan dosis kedua 10,7%.

“Kita tertinggal jauh sekali. Dibanding Tana Toraja saja, kita tertinggal, padahal aglomerasi dan jumlah penduduk kita hampir sama,” sesal Dedy.

Baca Juga  Pelonggaran PPKM di Toraja Utara Diperpanjang Hingga 6 September

Untuk diketahui, vaksinasi dosis 1 di Tana Toraja sudah mencapai 22% per 11 Agustus 2021. Sedangkan dosis kedua baru mencapai 18,4%. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar