Pemkab Dukung Pelaksanaan Hari Tari Sedunia yang untuk Pertama Kalinya Dilaksanakan Secara Akbar di Toraja Utara

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mendukung penuh pelaksanaan peringatan Hari Tari Dunia (World Dance Day), yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara besar-besaran di Toraja Utara, 26-29 April mendatang.

Dukungan itu disampaikan Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, dalam rapat koordinasi Panitia World Dance Day Toraya Ma’Gellu’ dan Ketua DPC Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Toraja Utara, dengan OPD, TNI/Polri, Camat, Lurah, dan instansi terkait lainnya di Ruang Pola Kantor Bupati Toraja Utara, Selasa, 19 April 2022.

“Tentunya dukungan yang kita berikan bukan hanya dalam bentuk moril dan sarana, tapi juga pendanaan,” terang Frederik Palimbong.

Untuk itu, Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong, meminta kepada perangkat daerah yang terkait agar betul-betul mewujudkan dukungan itu, baik sebelum pagelaran maupun saat pelaksanaannya.

Baca Juga  Anggaran Pembebasan Lahan Dinilai Kurang, OmBas: Kami Tak Mungkin Bayar di Luar Ketentuan

Menurut Dedy, pelaksanaan Hari Tari Dunia yang untuk pertama kali dilaksanakan di Toraja ini merupakan momentum berharga, yang harus dipergunakan sebaik-baiknya oleh pemerintah dalam rangka promosi wisata.

“Momentum seperti ini jarang kita dapat. Padahal momen seperti ini sangat penting bagi kita dalam rangka promosi wisata,” tutur Dedy.

Menari 24 Jam

Ketua Panitia World Dance Day Toraya Ma’Gellu’, Novita Lepong menjelaskan peringatan Hari Tari Dunia yang untuk pertama kalinya dirayakan secara besar-besaran di Toraja ini akan diisi dengan beberapa kegiatan, yang sangat berarti bagi perkembangan tari, juga pariwisata Toraja.

Salah satu momen langka yang akan ditampilkan dalam Hari Tari Sedunia yang mengusung tema besar “Toraya Ma’Gellu’” ini, kata Novita, adalah menari 24 jam, dari tanggal 28-29 April 2022. Para penari yang terlibat dalam gelaran “menari 24 jam” ini berasal dari berbagai daerah di Sulsel, juga dari daerah lain di Indonesia. Penari-penari yang akan ambil bagian dalam acara “menari 24 jam” ini diantaranya berasal dari Aceh, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan Timur, dan Maluku.

Baca Juga  Dilaporkan Dugaan Pemalsuan Dokumen, Kalem Buntu Tallunglipu Terpilih Nyatakan Siap Hadapi Proses Hukum

Hadirkan Maestro Tari

Selain “menari 24 jam” kesempatan langka lainnya yang ditawarkan panitia adalah kehadiran maestro tari yang sudah mendunia, Prof. Sardono W. Kusumo. Profesor tari berusia 78 tahun tersebut akan membawakan materi dalam Workshop Masterclass Proses Kreatif dalam Penciptaan Dunia Tari yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2022.

“Kita sangat beruntung karena maestro Prof Sardono mau hadir dan berbagi ilmu dengan kita di Toraja,” ungkap Novita.

Sementara itu, Ketua DPC Masata Toraja Utara, Damayanti Batti, mengatakan khusus untuk kegiatan “menari 24 jam” itu merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia Timur.

“Kalau untuk Indonesia secara keseluruhan, sudah pernah dilaksanakan di Solo, beberapa tahun lalu. Tapi khusus kita di Indonesia Timur, ini baru pertama kali dilaksanakan di Toraja,” kata Damayanti.

Baca Juga  Berulang Kali Perkosa Keponakan yang Masih Dibawah Umur, Lelaki 45 Tahun Ini Ditangkap Polisi

Rangkaian Hari Tari Dunia ini akan dilaksanakan di empat lokasi, masing-masing objek wisata Buntu Pune, Aula UKI Toraja di Makale, Aula Kodim 1414 Tana Toraja di Rantepao, dan Museum Kebudayaan di Art Centre Rantepao. (*)

Penulis/Editor: Arthur

Komentar