Pastor Asal Papua dan Toraja Pimpin Misa Pemberkatan Rumah Adat Arfak dan Toraja di Manokwari

Pesan persatuan, kasih, persaudaraan, dan inkulturasi disampaikan dua Pastor (Papua: Pater), dari empat orang Pastor yang memimpin misa pemberkatan rumah adat suku Arfak, “Mod Aku Aksa” (dikenal dengan sebutan kaki seribu) dan rumah adat suku Toraja yang dibangun berdampingan di Bukit Soribo, Distrik Manokwari Barat, Kota Manokwari, Sabtu, 7 Mei 2022.

KAREBA-TORAJA.COM, MANOKWARI — Pastor Yans Sulo, dari Paroki Santa Theresia Rantepao, Toraja Utara didampingi Pater Philips Sedik, Pater Januarius Vaenbes, dan Pater Hendricus Y. Kurniawan dari Paroki Imanuel Sanggeng Manokwari, memimpin misa pemberkatan rumah adat suku Arfak dan Toraja yang dibangun berdampingan di di Bukit Soribo, Distrik Manokwari Barat, Kota Manokwari, Sabtu, 7 Mei 2022.

Ribuan warga Toraja, juga umat Paroki Imanuel Sanggeng Manokwari menghadiri misa pemberkaran rumah adat Toraja (Tongkonan) dan rumah adat suku Arfak, Mod Aku Aksa. Selain umat dan warga yang mengikuti misa, ratusan masyarakat juga menyaksikan pemberkatan tersebut dari area parkir.

Karena dipimpin oleh imam dari Toraja dan Papua, sehingga tak heran, dalam perayaan ekaristi tersebut tercampur dua bahasa dari dua etnis. Momentum itu seakan menghadirkan keragaman nusantara yang indah.

Baca Juga  Team Manggala Trans Sabet Juara Umum Open pada Lakipadada Open Road Race 2023

Misa pemberkatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut diikuti secara khusuk oleh ribuan umat yang hadir.

Pastor Yans Sulo Pagana’ yang diwawancarai usai memimpin misa, bangunan dua rumah adat yang berdampingan ini merupakan sebuah momentum dimana orang-orang Toraja mencoba membangun persatuan di Tanah Papua. Juga mengajak orang Papua untuk membangun persaudaran.

Pastor Yans juga berharap dari tempat ini bergulir toleransi persaudaraan satu dengan yang lain dan menular kemana saja. Bahwa kita ini adalah satu, anak Tuhan dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tadi juga ada pemberkatan dari Pastor Toraja dan juga Pastor dari Papua dengan bahasa Papua. Jadi tanggapan saya positif, sekaligus mengajak seluruh orang Toraja untuk selalu menjadi rahmat dan berkat . Sebagaimana yang saya katakan dalam homili saya tadi , senantiasa menjadi berkat, menjadi sumber energi positif bagi siapapun dan dimanpun ia berada,” terang Pastor Yans, yang juga dikenal sebagai peneliti dan penulis buku-buku budaya Toraja tersebut.

Baca Juga  Gabungan Organisasi Wanita Toraja Utara Gelar Sosialisasi Kesehatan Mental Keluarga

Sementara itu, Pastor Paroki Imanuel Sanggeng Manokwari, Pater Philips Sedik, mengatakan sebagai pribumi Pater asli Papua dirinya melihat  persatuan dan kesatuan orang Toraja di Tanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat sangat positif.

Pater Philips Sedik memberkati rumah adat Arfak, Mod Aku Aksa (kaki seribu) yang dibangun berdampingan dengan rumah adat Toraja, Tongkonan di Bukit Sirobo, Distrik Manokwari Barat, Kota Manokwari.

Dibangunnya dua rumah adat di satu komplek itu, menurut Pater Philips, merupakan wujud kebersamaan antara warga Toraja dengan Papua. Untuk menunjukkan kebersamaan itu, rumah adat Manokwari juga dibangun di tempat itu.

“Dibangunnya rumah adat Manokwari Kaki Seribu menunjukan bahwa mereka bukan sendiri tapi mereka berada untuk menyatu dengan masyarakat setempat. Sehinggah mereka mengambil sesuatu bangunan ciri khas tradisional orang Manokwari sendiri, yaitu rumah kaki seribu. Ini menunjukkan dimanapun orang Toraja berada mereka membangun kebersamaan satu dengan yang lain, mereka menyatukan budaya lain, lalu menjadi satu kesatuan menjadi luar biasa, sehingga sore hari ini kita saksikan ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan pemberkatan,” ungkap Pater Philips.

Baca Juga  Pemkab Toraja Utara Pekerjakan Ratusan TKD Kesehatan Tanpa Digaji

Ketua Panitia Syukuran Mangrara Tongkonan IKT Manokwari, Papua Barat, Saul Rante Lembang, mengucapkan terima kasih kepada para Pastor yang sudah mengambil bagian dalam pemberkatan rumah adat Toraja Tongkonan Sangulelena Sangtorayaan dan pemberkatan atau syukuran rumah Kaki Seribu yang boleh berjalan dengan baik.

“Khotbah dari Bapa Pastor berempat tadi sangat memberikan makna yang luar biasa memberikan pemcerahan kepada kami semua masyarakat Toraja dan juga semua yang hadir bahwa dengan berdirinya rumah Tongkonan dan Rumah Kaki Seribu ini menjadi saluran berkat buat seluruh masyarakat Toraja yang berada di Manokwari dan sekitarnya. Semoga kedepannya menjadi berkat bagi banyak orang untuk kemulian Tuhan,” ungkap Saul.

Dalam misa itu juga dilaksanakan pemberkatan suci rumah adat Toraja Tongkonan dan rumah adat Kaki Seribu Mod Aki Aksa ( Igkojei) dan lumbung yang disaksikan oleh Ketua IKT Papua Barat, Ketua IKT Manokwari, Forum Umat Katolik Toraja (Fukat) Manokwari, Ketua Panitia Pembangunan dan dihadiri masyarakat Toraja yang ada di Manokwari. (*)

Penulis: Desianti/Alb
Editor: Arthur

Komentar