OPINI: Masalah dan Perspektif Personalnya

Oleh: Ammy Sudarmin*

MASALAH adalah sebuah keniscayaan yang tetap akan menjadi salah satu elemen dari kehidupan selama masih ada nafas di badan. Hanya saja, dengan tingkatan berbeda beda pada tiap personnya.

Tapi percayalah, masalah besar hanya untuk orang orang yang berfikir hal-hal besar dan masalah kecil juga untuk orang orang yang tak berani berbuat besar. Setidaknya menurut pengamatanku.

Pada dasarnya ada orang-orang yang hidupnya nggak ngeyel dan nrimo, gak ada impian-impian dan cita cita. Yaaahh, zona nyamannya sangat simpel.

Lalu, adakah orang yang tidak punya masalah?

I think that’s impossible.

Yang ada adalah kemampuan dalam memanage masalah itu dimana kembali pada EQ per individu untuk melihat segala kejadian dari perspektif masing masing. Satu hal yang pasti, IQ belum tentu berbanding lurus dengan EQ tinggi.

Lalu, seperti apakah tiap pribadi dalam menanggapi masalah itu?

Garis besarnya ada tiga ternyata.

Baca Juga  Terobosan Baru, Siswa SMKN 1 Tana Toraja Kunjungi Industri Secara Virtual

Yang pertama, individu yang ketika suatu masalah datang kemudian menyalahkan orang lain sebagai sumber masalah. Baginya kejadian kurang mengenakkan yang menimpanya adalah akibat dari A,B,C, dan seterusnya.

Tipikal ini cenderung mencari kambing hitam atas segala problema hidup yang dialami, sehingga susah untuk segera beranjak dan melepaskan simpul hatinya. Ini fatal bila semua dilalui dalam semua aspek kehidupan sebab kebenaran adalah dirinya dan kegagalan adalah karena sebab dari si A, si B, si C..etc..

Wuaahhh…pribadi ini bahkan secara tidak sadar menyalahkan Tuhan-nya. Akan muncul pertanyaan pertanyaan seperti “Mengapa Tuhan mengambil dia, mengapa saya terlahir begini, dan kenapa saya tidak bisa seperti itu”.

Mhhh…berat yaa..

Tipikal selanjutnya adalah individu yang ketika suatu masalah datang kemudian menyalahkan diri sendiri sebagai sumber masalah dan tenggelam dalam rasa bersalah itu.

Nah, kalau yang ini beda lagi. Dimana jika ada kejadian, selalu menyalahkan diri sendiri, merutuki keteledorannya, menyesali tindakan tindakannya, penuh pengandai-andaian.

Baca Juga  Juara Tingkat Provinsi, Siswa SMKN 1 Tana Toraja Akan Ikuti Lomba IT Networking Nasional

“Andai saya tidak begitu, pasti tidak jadi begini, kalau kemarin saya bisa begini, pasti tidak akan sekacau ini”, dan seterusnya.

Tipikal ini, cenderung susah move on karena takut salah lagi, takut kecewa lagi, takut terluka lagi, dan membawa beban besar dalam hati dan jiwanya dalam kurun waktu yang lama.

Kadang kadang, memiliki trauma yang butuh proses sangat panjang untuk bisa sembuh bila tidak membuka diri untuk berbagi.

Duhh..hidup mang gak ada yang gampang yaaa

Dan yang terakhir adalah individu yang ketika dihadapkan pada suatu masalah, ia sadar dan tau bahwa masalah itu tidak lepas dari kesalahannya. Ia tidak tenggelam dalam rasa bersalah itu melainkan mencari cara/solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tipikal ini adalah orang orang yang open minded, terbuka pada saran dan kritik. Berani berbuat namun faham akan konsekuensi sehingga saat gagal, mereka ini hanya butuh waktu sedikit untuk recovery lalu pelan pelan bangkit dengan berpijak pada pengalaman yang ada.

Baca Juga  LSP SMK Negeri 1 Tana Toraja Gelar Diklat Asesor Kompetensi Angkatan II

Tipikal inj kadang kadang sangat berani mengambil langkah besar, sehingga jika gagal juga dengan tingkat kegagalan yang besar.

Namun pun jika itu terjadi, dia tidak akan mencari kambing hitam, atau tenggelam dalam penyesalan namun sejenak berada pada titik terendahnya sebagai manusia normal yang juga merasakan sakit dan kecewa, namun setelah itu pelan pelan akan bangkit kembali dengan rencana2 baru dan solusi solusi baru.

Wuiihh…hebat ya?

Yah…hebat..tapi ketahuilah, kemampuan managemen dirinya itu tidak diperoleh dengan mudah. Dunia yang keras mengharuskan mereka survive dan tahan terhadap ujian.

Anda temasuk yang mana?

*Ammy SudarminGuru PAI SMK Negeri 1 Tana Toraja

Komentar