Legislator Nasdem Tana Toraja Sesalkan Longgarnya Pemeriksaan di Salubarani

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Anggota DPRD Tana Toraja dari Fraksi Nasdem, Johanis Lithang Tombi Langi’ menyesalkan sikap lengah Satgas Covid-19 Tana Toraja yang tidak memperketat pemeriksaan di perbatasan Salubarani.

Padahal sebelumnya, Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae sudah mengeluarkan Surat Edaran nomor 009/1077/XII/Setda, perihal himbauan agar setiap perantau yang tidak dapat menunda perjalanan ke Toraja untuk wajib memiliki surat hasil Rapid test dan atau hasil swab non reaktif Covid 19.

Faktanya menurut laporan sejumlah kerabat  yang masuk dari beberapa daerah pada Minggu, 27 Desember 2020, tidak ada pemeriksaan rapid test di Salubarani. Bahkan pemeriksaan suhu tubuh pun tidak dilakukan. Padahal mereka sudah membawa surat hasil rapid test non reaktif dari daerah asal untuk ditunjukkan bila ada pemeriksaan.

Baca Juga  Kundapil, Legislator Golkar Sulsel Tinjau Kesiapan Pembangunan Kawasan Wisata Buntu Sikolong

“Mengingat jumlah korban Infeksi Covid 19 setiap hari semakin meningkat pasca Pilkada di Toraja seharusnya kinerja Satgas Covid 19 tidak boleh kendor sedikitpun karena ini situasi darurat bencana non alam akibat Pandemi Covid 19. Tanggung jawab yang didorong oleh rasa kemanusiaan dan belas kasih perlu dikedepankan oleh setiap  personil Satgas Covid sebagai garda terdepan memutus mata rantai Covid 19 seharusnya benar-benar dikedepankan,” tegas Johanis, Selasa, 29 Desember 2020.

Lebih lanjut, Johanis Lithang mengatakan masuknya perantau jelang Natal dan Tahun Baru tanpa pemeriksaan yang ketat akan semakin berpotensi menambah jumlah infeksi Covid 19 di Tana Toraja sehingga pada akhirnya menjadi fatal dan semakin sulit untuk dikendalikan.

Baca Juga  5 Rumah Rusak Diterjang Tanah Longsor di Rembon, Sebagian Warga Mengungsi

“Disisi yang lain saya tetap berharap kepada masyarakat Tana Toraja agar tetap waspada, patuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Virus Covid 19 bukanlah hoax namun nyata dan telah memakan puluhan ribu korban meninggal dunia di Indonesia,” tutur Yohanis.

Kepada seluruh keluarga besar masyarakat Toraja yang hendak melakukan pesta syukur keluarga, Rambu Solo’ maupun Rambu Tuka’ diharapkan kearifan dan kebijaksanaan kita semua untuk sebisah mungkin menundanya lebih dahulu sampai situasi pandemi Covid 19 ini bisa dikendalikan. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar