JRM Bantu Pembangunan Rumah Pengering Kopi di Gandangbatu

KAREBA-TORAJA.COM, GANDASIL — Kondisi iklim Tana Toraja yang relatif berawan dan lembab dianggap berpengaruh terhadap mutu produk kopi Toraja yang dihasilkan oleh Koperasi Petani Kopi Toraja (KOPINTA) yang beralamat di Pedallean Lembang Gandangbatu Kecamatan Gandangbatu Sillanan Tana Toraja.

Demi menjaga mutu produksi Kopi di Koperasi KOPINTA, pengelola akan membangun satu unit rumah pengering kopi dengan teknologi solarsel.

Pembangunan Rumah Pengering ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan John Rende Mangontan, Jum’at 06 Agustus 2021.

JRM berjanji akan membantu bahan bangunan untuk pembangunan Rumah Pengering Koperasi KOPINTA agar mutu dan produksi kopi tetap terjaga meski kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Baca Juga  Semua Kader Golkar Berpeluang Diusung di Pilkada, Patokannya Hasil Survey

JRM juga berkomitmen untuk mendukung Koperasi KOPINTA dari segi kebijakan anggaran agar bisa lebih berkembang lagi kedepan.

“Kita akan dukung dengan kebijakan anggaran demi mendorong kesejahteraan petani kopi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Apalagi program Pemerintahan Theo Zadrak dimana Gandangbatu Sillanan akan dijadikan sebagai Laboratorium Pertanian Kopi” ungkap JRM.

Heriadi selaku Penyuluh Pertanian sekaligus Pendamping Koperasi mengatakan kendala cuaca dalam produksi cukup berpengaruh ke mutu, sehingga pembangunan Rumah Pengering sangat dibutuhkan.

Saat ini Koperasi KOPINTA sangat memperhatikan Mutu demi menjaga kestabilan harga di pasar serta menjaga kualiats ekspor.

Bahkan saat ini KOPINTA sedang mengajukan sertifikasi mutu berstandar SNI kepada Lembaga Penjamin Mutu, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP).

Baca Juga  Tana Toraja dan Toraja Utara Dapat Bantuan Masing-masing Rp 4,1 Miliar dari Kementerian Pertanian

Sementara itu salah satu pembina Koperasi KOPINTA yangnjuga akademisi dari Politeknik Pertanian Pangkep Dr. Reta, S.TP., M.Si mengatakan pengembangan KOPINTA terus dilakukan saat ini, salah satunya adalah menggandeng kampus dan sekolah untuk menjadikan KOPINTA sebagai tempat belajar dan penelitian mahasiswa dan siswa.

“Riset – riset kolaborasi juga terus diupayakan agar teknologi dan peralatan dibidang kopi juga bisa terus berkembang demi menghasilkan produk kopi kualitas terbaik. Salah satunya Rumah Pengering ini” tutur Dr. Reta.

Dr. Reta juga menjelaskan salah satu yang diupayakan saat ini adalah mesin rosting yang sesuai dengan SNI. Juga sedang diupayakan agar KOPINTA bisa menciptakan produk kopi drip bag atau kopi kemasan yang bisa memudahkan konsumen menyeduh kopi dimana saja tanpa harus ke cafe apalagi dimasa pandemi Covid-19.

Baca Juga  OmBas: Kopi Akan Kita Jadikan Home Industri, Brandingnya: Kopi Tubruk Asli Toraja

Koperasi Petani Kopi Toraja ( KOPINTA ) yang mulai produksi sejak 2019 lalu ini mampu mengekspor 60 ribu kg pada tahun 2020 di tengah situasi Pandemi Covid-19. Koperasi KOPINTA telah bermitra dengan 266 Kelompok Tani untuk menjaga bahan baku ekspor kopi tetap stabil.

Tahun ini Koperasi KOPINTA terpilih untuk mewakili Indonesia pada pameran kopi 5 Negara yakni Amerika, Belgia, Jerman, Belanda dan Jepang. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Editor: Arthur

Komentar