8 Calon Imam Katolik Keuskupan Agung Makassar Terima Jubah di Sangalla’, Tana Toraja

KAREBA-TORAJA.COM, SANGALLA’ — Minggu, 13 Juni 2021, adalah hari gembira yang penuh rahmat bagi Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Borong, Sangalla, sekaligus hari penuh suka cita dan harapan bagi Gereja Lokal Keuskupan Agung Makassar (KAMS). Pada hari ini, delapan calon imam untuk Keuskupan Agung Makassar menerima jubah di Gereja Katolik Kristus Imam Agung Abadi Sangalla.

Misa Syukur penerimaan jubah dipimpin oleh Pastor Vikaris Episkopalis (Vikep) Kevikepan Toraja didampingi oleh Pastor Cornell R. Tandiayuk (Rektor Seminari TOR) dan Pastor Aidan Putra Sidik (Staf Seminari TOR) serta para pastor konselebran. Pastor Vikep Sulawesi Barat (Sulbar), Pastor Samson Bureni, hadir secara khusus dalam Misa Kudus tersebut sebagai bentuk dukungan calon imam yang berasal dari Kevikepan Sulbar.

Para Frater Santo Yohanes Maria Vianney TOR Sangalla menjalani masa pendidikan selama setahun dengan empat bidang pembinaan secara khusus, yaitu bidang kerohanian supaya mereka sungguh menjadi “the man of prayer” (manusia pendoa), bidang kepribadian supaya mereka menjadi pribadi yang beriman, matang dan dewasa, bidang intelektual supaya mereka menjadi pribadi yang sungguh terdidik dengan baik dan bidang pastoral supaya mereka mampu melayani dan menggembalakan umat Allah.

Baca Juga  Drone FC PERMATA Nanggala Gelar Trofeo Match Kelompok Umur 11 dan 13 Tahun

Selanjutnya para frater (sebutan untuk para seminari calon imam/pastor) akan melanjutkan pendidikan Filsafat dan Teologi ke Seminari Tinggi di Yogyakarta selama 6 tahun. Setelah itu, mereka akan menempuh ujian Ad Audiendas (sebuah ujian kebijaksanaan untuk menentukan seorang calon imam layak dan mampu menerimakan sakramen-sakramen gerejawi, khususnya sakramen pengampunan dosa). Langkah selanjutnya adalah memasuki masa diakonat selama 6 bulan dan kemudian menerima tahbisan suci imamat. Jadi jenjang pendidikan yang akan ditempuh para frater setelah tamat dari Seminari TOR Sangalla kurang lebih 8 tahun.

Adapun kedelapan para frater yang menerima jubah, masing-masing:

  1. Aldry Toban Saleda dari Paroki Santo Yosef Lamasi, Kevikepan Luwu 2
  2. Antonius Bilang dari Paroki Kristus Raja Andalas Makassar, Kevikepan Makassar
  3. Bonifasius Yohan dari Paroki Kristus Imam Agung Abadi Sangalla, Kevikepan Toraja
  4. Christoporus Rerung Pallangan dari Paroki Kristus Raja Nonongan, Kevikepan Toraja
  5. Elvis Malino dari Paroki Renya Rosari Deri, Kevikepan Toraja
  6. Rofinus Ari dari Paroki Santo Yakobus Mariso Makassar, Kevikepan Makassar
  7. Samuel Pella dari Paroki Santo Yohanes Pembaptis Raha, Kevikepan Sultra
  8. Yohanis Tandi dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Messawa, Kevikepan Sulbar.
Baca Juga  Tampung Delegasi GMKI Papua, JRM: Mereka Saudara Saya

Setelah misa syukur penerimaan jubah di Gereja Katolik Sangalla dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, acara ramah tama sederhana dilanjutkan di Seminari TOR. Hadir dalam acara ramah tamah tersebut Bapak Wakil Bupati, dr. Zadrak Tombeg, Sp. A.

8 calon imam Katolik yang menempuh pendidikan di Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Borong, Sangalla, menerima jubah dari Vikep Toraja.

Beliau hadir mengapresiasi para calon imam Keuskupan Agung Makassar yang setia menjalani panggilan Tuhan sekaligus menjadi tunas harapan bangsa dan Gereja di masa depan.

Pastor Cornell R. Tandiayuk dalam kata sambutannya menyebut jubah yang diterimakan ini adalah “jubah perjuangan.” Sebuah tanda penyerahan diri secara total kepada panggilan Tuhan sekaligus tanda pengorbanan sebagaimana ditelandankan Yesus sendiri.

Baca Juga  Umat Muslim di Makale Gelar Pawai Takbiran Sambut Idul Fitri 1443H

Dia pun menutup kata sambutannya dengan sebuah pantun:

Dari Raha nanda ke Toraja
Singgah berlabuh di Borong Tangnga
Bunga yang kembang siapa yang punya
Kami beringin memetiknya

Dari mana hendak ke mana
Dari Borong ke bandar Jogya
Kalau tuan sudi bertanya
Bunga yang kembang ada yang punya

Anak ayam turunlah tiga
Mati satu tinggallah dua
Meski kami angkatan Corona 3
Bersama Yesus kami takkan merana

Sebaris pantun singkat namun dengan padat menggambarkan situasi sulit yang kita alami tetapi bersama Tuhan kita selalu aman dan terlindungi. Selamat melanjutkan panggilan dan perjungan para frater!

Penulis: P. Aidan PSStaf Seminari TOR KAMS

Komentar